Teknologi internet yang berkembang pesat saat ini, seakan dunia ditangan kita. Sekarang War-Net (Warung Intenet) menjamur dimana-mana, siapapun bisa memanfaatkan fasilitas canggih ini. Mencari dan berbagi segala macam informasi dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu, bersosialisai lewat dunia maya, juga telah menjadi fenomena saat ini. Situs-situs jejaring sosial ramai bermunculan.
Salah satunya situs jejaring sosial ‘Facebook’. Sesuai namanya, FB adalah tempat untuk sosialisasi, berinteraksi dan bertukar informasi. Dilihat dari kacamata psikologi kelompok atau sosial, ada relasi inter-personal dan juga intra-group. Walau memang hanya dalam bentuk maya. individu-individu (dalam hal ini adalah para Facebookers) tidak berinteraksi langsung satu sama lain.
Pengertian ‘kelompok’ sendiri, seperti pengertian kelompok yang dikemukakan oleh Mills (Shaw, 1979:8) menyatakan, “Just what are these small groups we are referring to? To put it simply, they are units composed of two or more persons who come into contact for a purpose and who consider the contact meaningful.” Dari apa yang dipaparkan Mills, kesimpulannya adalah titik berat dalam pengertian kelompok dilihat dari adanya purpose atau tujuan dan memandang kontak dalam kelompok adalah meaningful. Ditinjau dari berbagai sudut pandang teori psikologi kelompok, berkelompok didasari pada interaksi antar individu, satu tujuan, memiliki kecocokan, ada kebutuhan inklusi, kontrol, dan afeksi (Shaw,1979).
Homans (1950) juga mengemukakan definisi dari kelompok, yaitu: sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan sesama anggota secara langsung.
Interaksi dunia maya melalui facebook nampaknya sangat diminati. Berkelompok dan berinteraksi dalam dunia maya, sebenarnya kurang memenuhi kriteria teori kelompok diatas. Para facebookers jelas Tidak melakukan sebuah kontak langsung antar anggota. Ada sebuah ‘interaksi sosial berkelompok’ yang keliru. Dan nampaknya dunia maya (dalam hal ini Facebook) telah membuat esensi dari interaksi berkelompok menjadi bergeser.
Lain dulu lain sekarang
Dahulu yang namanya ‘berkelompok’ itu; kita saling kumpul, ngobrol langsung, tatap muka dengan muka, ada kekompakan terjadi.
Sekarang, berkelompok adalah komunikasi antara saya, alat komunikasi (handphone, komputer, dsb), dan teman sekelompok saya. Artinya, kontak langsung tidak harus terjadi.
Namun demikian, ‘bersosial dan berkelompok’ di dunia maya bukan berarti tidak dapat berlangsung baik. Bahkan hal ini jelas memudahkan kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi, jarak yang jauh pun tak jadi masalah lagi sekarang. Hanya saja sebuah ‘kehangatan’ dari pertemanan langsung kurang dapat dirasakan di dunia maya.
analisa perilaku nya bgmana?
BalasHapusdi sini hanya di sebutkan realitas kasusnya saja..